Sabtu, 07 Februari 2009

Indonesia Gagal Maksimalkan Partai Kandang



Indonesia membuang peluang untuk mendulang poin maksimal di pertandingan kedua kualifikasi Piala Asia 2011. Menjamu Australia di Stadion utama Gelora Bung Karno, Rabu (28/1) malam WIB, Ponaryo Astaman dkk harus puas hanya meraih hasil imbang tanpa gol.

Pada laga ini, Australia tidak turun dengan skuad utama berisi pemain-pemain yang berkompetisi di Eropa. Tim berjuluk Socceroos ini hanya memainkan pemain-pemain yang berlaga di liga domestik. Selain itu, mereka juga tidak didampingi oleh pelatih Pim Verbeek karena masih terkena skorsing. Tugas mendampingi Craig Moore dkk diserahkan pada asisten pelatih, Graham Arnold.

Sementara itu, Indonesia turun dengan kekuatan penuh. Di lini depan, pelatih Benny Dollo, menempatkan striker TA Musafry, dengan sokongan Budi Sudarsono dan Boaz Solossa. Untuk mengatur serangan, posisi playmaker dihuni oleh pemain sarat pengalam, Firman Utina.

Di menit ketujuh, Firman Utina sempat memberi kejutan saat ia melepaskan tembakan spekulasi dari luar kotak penalti, namun masih dapat ditangkap kiper Australia, Eugene Galekovic Musafry juga sempat menghadirkan ancaman lewat sundulan meneruskan umpan silang Richardo Salampessy yang juga masih mampu diantisipasi sang kiper.

Memasuki menit ke-16, Australia yang sebelumnya bermain dengan tempo lambat mulai menaikkan tempo serangan. Tom Pondeljak melepaskan tembakan spekulasi. Kiper Indonesia, Markus Horison, gagal menangkap bola dengan sempurna, namun ia segera mampu menguasai keadaan.

Peluang terbaik tim merah-putih didapat di menit ke-34. Firman Utina melepaskan umpan terobosan yang dapat dikuasai oleh Musafry di sisi kiri gawang Australia. Sayangnya, tembakan menyilang Musafry ke arah tiang jauh hanya melewati mulut gawang Australia.

Dua menit sebelum babak pertama usai, Boaz Solossa menghadirkan ancaman bagi gawang Australia. Ia mampu melewati dua pemain yang mengawalnya, namun saat hendak mengeksekusi bola, Boaz terlanjur diblok bek Australia.

Setelah turun minum, Australia mencoba lebih agresif. Mereka mendapat peluang saat tendangan bebas yang didapat hanya dapat ditinju Markus. Beruntung, bola muntah yang diteruskan Scott Jamieson dapat diantisipasi Markus dengan mudah.

Memasuki menit ke-60, giliran Indonesia mendapat kans bagus. Diawali pergerakan Budi Sudarsono yang mampu mengecoh dua bek Australia, ia kemudian menyodorkan bola pada Musafry. Musafry kemudian ganti mengirim umpan silang pada Budi. Sayang sundulan Budi mengarah tepat ke kiper Galekovic. Tiga menit kemudian, Budi kembali mendapat peluang. Kali ini, ia gagal memaksimalkan peluang karena kehilangan momentum lantaran menyangka sudah terperangkap off side.

Australia kembali mendapat peluang saat Markus gagal menahan tembakan spekulasi dari luar kotak penalti. Bola rebound hampir berhasil disambar Matt Simon, namun Markus masih sanggup mengamankan bola. Beberapa menit kemudian, Australia mendapat tendangan bebas dengan jarak lima meter di luar kotak penalti, namun sepakan Matthew Mckay masih meleset tipis ke sisi kiri gawang.

Di sisa-sisa waktu yang ada, Benny Dollo melakukan tiga pergantian pemain. Ia lebih dulu menarik keluar Musafry untuk memasukkan Elly Aiboy. Kemudian di menit ke-70, Bambang Pamungkas masuk menggantikan Boaz. Terakhir, ia memasukkan Erol FX Iba untuk menggantikan Budi. Sayangnya, meski memberi suntikan tenaga yang cukup berarti, ketiga pemain tersebut juga tidak mampu membobol gawang Australia.

Susunan pemain:
Indonesia: Markus Horison; Isnan Ali, Charis Yulianto, Maman Abdurahman, Ricardo Salampessy; Firman Utina, Hariono, Ponaryo Astaman; Boaz Solossa (Bambang Pamungkas 70), Budi Sudarsono (Erol Iba 82), Talaohu Abdulmushafry (Elie Aiboy 63)
Australia: Eugen Galekovic; Rodrigo Fargas, Scott Jamieson, Dean Heffernan (Michael Zullo ’74), Craig Moore, Mathew Mckay, Paul Reid, Tom Pondeljak (Billy Celseki 67), Matt Thompson, Archie Thompson, Danny Allsopp (Matthews Simon 53).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar